Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Tidak Netral dalam Sengketa Falkland

Khairisa Ferida , Jurnalis-Jum'at, 29 Juni 2012 |13:10 WIB
AS Tidak Netral dalam Sengketa Falkland
Presiden Ronald Reagan dan PM Margaret Tatcher (Foto: Daily Mail)
A
A
A

WASHINGTON - Di era kepemimpinan Presiden Ronald Reagan, Amerika Serikat (AS) menyiapkan rencana rahasia untuk membantu Inggris dalam sengketa Kepulauan Falkland dengan Argentina. Padahal saat itu AS menyatakan akan bersikap netral terkait sengketa tersebut.

Fakta ini diungkapkan oleh mantan Wakil Panglima Angkatan Laut (AL) AS John Lehman kepada U.S Naval Institute. Menurut Lehman, pada saat itu Presiden Reagan telah memerintahkan AL AS untuk memberikan bantuan apapun yang dibutuhkan Inggris guna menghadapi Argentina dalam perang memperebutkan Kepulauan Falkland pada 1982 silam.

Bantuan yang diperintahkan Presiden Reagan itu termasuk diantaranya meminjamkan kapal induk AS, USS Iwo Jima kepada Inggris jika kapal perang Inggris berhasil dilumpuhkan Argentina.

"Berdasarkan permintaan Inggris, Saya bersama dengan Menteri Pertahanan Caspar Weinberger telah membuat sebuah rencana untuk mendukung Inggris," ujar Lehman, seperti dilansir Daily Mail, Jumat, (29/6/2012).

Menurut Lehman, Presiden Reagan tanpa ragu langsung menerima permintaan bantuan yang diajukan oleh PM Inggris Margareth Tatcher.

"Berikan Maggie (Tatcher) apapun yang ia butuhkan," ujar Lehman mengutip pernyataan Presiden Reagan.

Salah seorang mantan Laksamana AL AS yang juga terlibat dalam rencana rahasia ini James 'Ace' Lyson turut menguatkan pernyataan Lehman.

"Kami memutuskan bahwa USS Iwo Jima adalah kapal yang cukup mudah untuk dioperasikan Inggris dan ini akan mempermudah transfer," tutur Lyson.

Lyson menambahkan, AS juga membantu Inggris dalam mengidentifikasi beberapa penasihat kontrak yang akan membantu Inggris dalam mengoperasikan beberapa sistem.

Pasca perang pada 1982 yang menyebabkan sekira 900 orang tewas, hubungan diplomasi Inggris-Argentina dikabarkan terus memburuk menyusul berlanjutnya saling klaim atas Kepulauan Falkland oleh kedua pihak.

Terkait sengketa kedua negara ini otoritas Falkland telah mengumumkan pihaknya akan menggelar referendum awal tahun depan untuk menentukan status politik pulau tersebut. Referendum ini diharapkan juga dapat mengakhiri konflik berkepanjangan antara Inggris dan Argentina.

Inggris menyatakan dukungannya atas pilihan warga Falkland untuk melaksanakan referendum. PM Inggris David Cameron bahkan menyerukan agar Argentina menghormati apapun pilihan warga Falkland nantinya.

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement