BEKASI - Usai demo besar-besar hingga memblokir ruas tol Jatibening serta membakar satu mobil milik Jasamarga kemarin, terminal bayangan di ruas tol itu hari ini kembali dibuka. Warga sekitar pun lega karena tidak perlu jauh-jauh menyetop bus bila hendak bepergian.
Warga di sini seperti sudah terlanjur nyaman dengan keberadaan terminal bayangan yang sejatinya menyalahi aturan ini. Bagaimana tidak, terminal ini sudah beroperasi sejak 1987 silam.
Selain calon penumpang yang menunggu angkutan umum atau turun di terminal itu, banyak warga yang mengais rejeki di tempat tersebut, ada tukang ojek, kedai rokok, hingga pedagang kaki lima.
"Waktu (terminal bayangan) ditutup susah mau kemana-mana mas. Kan kalau dibuka lagi kayak gini jadi gampang kitanya mau pergi-pergian," kata Ani (37), salah seorang calon penumpang kepada Okezone, di Terminal Bayangan Jatibening, Sabtu (28/72012).
Pernyataan Ani dikuatkan oleh Mus (46), seorang tukang ojek yang sudah lama mangkal memanfaatkan naik turun penumpang di terminal itu. Dia mengaku, semenjak terminal bayangan Jatibening dimatikan pendapatannya turun drastis hingga 50 persen.
"Biasanya kalau lagi ramai sehari bisa sampai Rp50 sampai Rp70 ribu, tapi pas ditutup ya bisa Rp10 ribu dan sering juga kosong sama sekali," ujarnya.
Aksi yang dilakukan warga kemarin, kata dia, merupakan buntut dari kekesalan warga karena banyak bentuk usaha milik warga sekitar yang nyaris gulung tikar.
"Gimana mau makan mas, sehari-hari kita enggak dapat duit sepeser-pun. Terminal bayangan ini kan bukan cuma tukang ojek yang manfaatin, tapi ada tukang minuman, makanan sampai yang penitipan motor, bisa bangkrut mas," terangnya.
(Dede Suryana)