Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Myanmar Apresiasi Upaya Jusuf Kalla Selesaikan Konflik Rohingya

Lamtiur Kristin Natalia Malau , Jurnalis-Jum'at, 10 Agustus 2012 |21:32 WIB
Presiden Myanmar Apresiasi Upaya Jusuf Kalla Selesaikan Konflik Rohingya
JK Bertemu Presiden Myanmar Bahas Rohingya (Foto: Dok. PMI)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Myanmar mengapresiasi upaya Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla dalam membantu menyelesaikan konflik Rohingya. Bahkan Presiden Myanmar U Thein Sein mempersilahkan Jusuf Kalla untuk melihat langsung kondisi yang terjadi di Provinsi Rakhine tersebut.
 
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Presiden Myanmar beserta jajarannya dengan Jusuf Kalla di Istana Kepresidenan Myanmar di Nay Pyi Taw, dalam keterangan pers yang diterima Okezone, Jumat (10/8/2012).

Turut serta dalam rombongan tersebut, yaitu mantan juru runding Perundingan Helsinski Hamid Awaluddin, Dubes RI untuk Myanmar S Sumarsono, dan Asisten Sekjen OKI Atta Abdul Manna.

Saat pertemuan tersebut terungkap, pemerintah Myanmar menyesalkan adanya pemberitaan yang mengatakan terjadi konflik etnis yang berujung pada konflik agama. Menurut mereka, pertikaian terjadi akibat aksi kriminal yang terjadi di dalam masyarakat yang berujung pada konflik komunal.

"Karena itu kita mengingatkan kepada pemerintah Myanmar untuk segera menyelesaikan konflik komunal ini sebelum mengarah ke konflik agama," kata Jusuf Kalla usai pertemuan itu.

Kalla menyebutkan, selama ini simpang siur pemberitaan konflik ini terjadi akibat adanya anggapan pemerintah Myanmar yang belum terbuka. Masyarakat internasional kemudian menjadi salah tafsir atas apa yang terjadi di provinsi tersebut.

"Karena itu, Presiden Myanmar meminta kita untuk melihat langsung apa yang terjadi di sana. Rencananya besok kita akan pergi ke ibukota Rakhine, Sittwe. Dan kita merupakan salah rombongan pertama yang diperbolehkan masuk ke sana," ujarnya.

Menteri Sosial Kesejahteraan dan Penempatan Kembali Myanmar U Aung Kyi menyatakan, pemerintah Myanmar terus berusaha agar konflik ini segera diakhiri. Pihaknya, sudah bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga non pemerintah lainnya dalam meredakan konflik ini. "Namun media massa memberitakan seakan-akan kita tidak bekerja sama sekali," ujarnya.

Ia mengungkapkan setidaknya saat ini terdapat 60 ribu pengungsi yang terimbas konflik tersebut. "Dan kita ingin mereka kembali lagi ke rumahnya begitu konflik ini selesai," katanya.

(Misbahol Munir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement