Organisasi Kepemudaan Bangun 20 Rumah untuk Kaum Dhuafa
JAKARTA - Semangat Sumpah Pemuda mendorong Organisasi Pemuda Shiddiqiyah (Opshid) untuk bangkit membangun negara. Hal itu direalisasikan dengan pogram pembangunan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS).
Ratusan pemuda dikerahkan untuk pembangunan RLHS. Hasilnya, dalam 36 hari bekerja siang malam, pemuda yang tergabung dalam Opshid mampu menyelesaikan rumah yang akan dipersembahkan dan menjadi hak para saudara dhuafa yang tersebar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
“Bangunan RLHS yang ditargetkan 36 hari selesai itu memang dikerjakan sendiri oleh anggota OPSHID didukung warga Shiddiqiyyah lainnya. Uniknya, seluruh peserta pelaksana pembangunan RLHS tersebut bekerja tanpa mendapat upah kerja, mereka secara ikhlas datang ke kabupaten Jombang dari daerah masing-masing di seluruh Indonesia,” ujar juru bicara Opshid, Ardianto dalam keterangannya kepada Okezone, Minggu (22/10/2012).
Ardianto mengatakan, dana yang digunakan untuk pembangunan rumah itu dikumpulkan dari iuran anggota Opshid di sejumlah daerah. “Dana pembangunan RLHS murni dari anggota OPSHID dan warga Shiddiqiyyah, tidak ada bantuan dari parpol manapun atau bahkan pemerintah,” katanya.
Dikatakan Ardianto, para anggota Opshid yang menjadi peserta Pembangunan RLHS harus rela bekerja full time tanpa dibayar. “Spirit Keimanan dan Kemanusiaan dalam bingkai Cinta Tanah Air inilah yang melatar belakangi ratusan anggota Opshid se-Indonesia berbondong-bondong datang ke Jombang dengan biaya sendiri khusus untuk menunaikan tugas mulya membangun RLHS,” katanya.
Meski tidak dibayar, para peserta pembangunan tidak berarti kemudian bekerja dengan asal-asalan, mereka terikat dengan peraturan-peraturan yang ketat dari panitia, misalnya, bekerja normal mulai jam 07.00 hingga 16.30 WIB.
“Tepat selama 36 hari bangunan RLHS yang berjumlah 20 unit sudah dapat dinikmati oleh si pemilik rumah, berfasilitas tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, kamar mandi dan dapur, bersofa dan berkorden lengkap juga berkeramik full dan berplafon,” kata Ardianto.
(Muhammad Saifullah )
