Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bersihkan Rumput, Wanita Terkena Peluru Nyasar Militer

Solichan Arif , Jurnalis-Rabu, 21 November 2012 |19:09 WIB
Bersihkan Rumput, Wanita Terkena Peluru Nyasar Militer
Tia, korban peluru nyasar, menunjukkan luka (Foto: Solichan A/Koran SI)
A
A
A

BLITAR- Tangan Tia Fitria (22) warga Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, terkena peluru nyasar yang diduga berasal dari latihan tempur pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 511 Badak Hitam.

Proyektil berukuran sekira 5 sentimeter tersebut menembus daging di antara ibu jari dan telunjuk Tia. Timah panas itu membuat lubang luka selebar 1,5 sentimeter. Ironisnya insiden itu terjadi saat gadis ABG itu sedang melakukan aktivitas bersih-bersih di pelataran rumahnya sendiri.

“Saya terkejut, sebab saat itu tengah menyiangi rumput. Darah langsung mengucur deras dan saya menangis ketakutan,“ ujar Tia kepada wartawan, Rabu (21/11/2012).

Amunisi tersebut bersarang di dalam tangan. Oleh pihak keluarga dan tetangga, Tia langsung dilarikan ke RSU Mardi Waluyo Kota Blitar, karena dikhawatirkan pendarahan akan berakibat fatal.

“Hasil rontgen menyatakan adanya logam di dalam tangan saya, sehingga harus dilakukan pembedahan (operasi),“ terangnya.

Maryono, tetangga korban, menuturkan bahwa luka yang dialami Tia terjadi bersamaan dengan suara letusan senjata api. Kebetulan pada Selasa, 20 November sore, Yonif 511 sedang melakukan latihan tembak.

Seperti diketahui, markas latihan Yonif berada di sebelah selatan rumah korban dengan jarak sekitar 1 kilometer. “Diduga kuat peluru berasal dari sana, sebab pelurunya juga jenis peluru militer, “ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Komandan Batalyon Infanteri 511 Letkol Infanteri Rudi Andriono membenarkan saat kejadian memang terdapat latihan menembak di lapangan yang berlokasi  di wilayah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.  Ia juga tidak menampik jika dalam latihan telah terjadi kecelakaan (peluru nyasar).

“Namun yang terjadi ini tidak ada unsur kesengajaan, “ujarnya.

Rudi belum bisa memastikan apakah latihan yang menimbulkan kecelakaan tersebut  dilakukan institusinya atau tidak. “Memang ada latihan rutin 3 bulan sekali, namun untuk kali ini kita akan ceck dulu dilakukan oleh siapa,“ terangnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement