Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ratusan Ayam Adu Ketawa, Manusia Bersahut Teriak

Agus Ismanto , Jurnalis-Senin, 25 Februari 2013 |13:30 WIB
Ratusan Ayam Adu Ketawa, Manusia Bersahut Teriak
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

GRESIK- Ratusan ayam jantan dari berbagai penjuru tanah air mengikuti pagelaran kontes ayam ketawa tingkat nasional di lapangan Kodim 0817 Gresik, Jawa Timur. Kontes ayam ketawa tersebut mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori peserta terbanyak. 

Suasana riuh rendah mewarnai pagelaran kontes ayam ketawa yang dikuti 437 ayam jantan. Teriakan pemilik ayam saling bersahut-sahutan menandai dimulainya dewan juri melakukan penilaian terhadap suara kokok ayam terpanjang, mirip manusia yang sedang tertawa.

Beragam kejadian lucu mewarnai kontes ayam, karena para pemilik tidak hanya berteriak kencang, tetapi juga menirukan gerakan ayam agar dapat mengeluarkan suara kokok yang panjang. Salah satu kriteria penilaian dewan juri dilakukan pada suara kokok ayam terpanjang. 

Teriakan para pemilik ayam pada kontes dengan kategori perang bintang itu, sempat diwarnai kericuhan dan hujan protes, karena mereka menilai dewan juri tidak jeli saat melalukan penilaian.

Akibat aksi protes tersebut, pihak panitia membatalkan kontes kategori perang bintang. Panitia melanjutkannya dengan kategori slow dangdut remaja, slow remaja, slow dangdut rajin tertawa dan slow dewasa. 

Komandan Kodim 0817 Gresik, Letkol Awang Pramila Loviantara, mengatakan, kontes ayam ketawa sebagai upaya pelestarian satwa asli Indonesia. Jenis ayam itu dikenal unik sehingga perlu dikenalkan hingga ke mancanegara.

Menurutnya, keunikan ayam ketawa tidak kalah dengan ayam dari Thailand, karena suara kokok yang nyaring dan berdurasi lama sebagaimana manusia yang sedang tertawa. 

”Ini untuk melestarikan satwa asli Indonesia," kata Awang, Senin (25/2/2013).

Selain itu, tambah Awang, pelestarian ayam ketawa juga meningkatkan ekonomi warga karena harga jualnya cukup fantastis yakni mencapai ratusan juta rupiah per ekor. 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement