BEIJING - Pemerintah China mengumumkan, mereka melakukan mobilisasi sumber daya untuk memerangi wabah flu burung. Sejauh ini, virus itu sudah menewaskan tiga orang di Negeri Panda.
"China akan memperkuat diri untuk memerangi virus dan melakukan koordinasi untuk memperbaiki sistem kesehatan masyarakat," ujar Kementerian Kesehatan China, seperti dikutip Reuters, Kamis (4/4/2013).
Kementerian Kesehatan China melaporkan pula, mereka akan segera menjelaskan ke negara-negara lain dan warganya mengenai virus baru H7N9 itu. Sebelumnya, Pemerintah China kerap dikritik karena dinilai lamban dalam menangani penyebaran virus itu.
Virus flu burung jenis H5N1 yang sudah menyebar beberapatahun yang lalu, dapat ditularkan lewat unggas ke unggas lainnya, dan ke manusia. Namun virus itu tidak bisa ditularkan dari manusia ke manusia lainnya.
Sampai saat ini, China belum menemukan hewan yang sudah terjangkit H7N9. Oleh karena itulah, muncul dugaan bahwa virus itu ditularkan manusia ke manusia lainnya. Virus itu lantas dibandingkan dengan virus SARS, namun perbandingan itu menuai kritik dari beberapa orang alhi medis China.
Penyebaran virus flu burung itu menciptakan kekhawatiran khsusu di Hong Kong, Jepang dan Vietnam. Hong Kong mulai menyuarakan peringatan ke warganya agar selalu berwaspada dalam menghadapi penyebaran virus itu ketika mereka berada di bandar.
Sementara itu, Vietnam secara tegas langsung melarang peredaran produk peternakan unggas dari Negeri Panda. Jepang pun ikut menggelar protes dengan melakukan unjuk rasa di depan pesawat dari maskapai China. Mereka menuntut atensi Pemerintah China terkait penyebaran virus flu burung itu.
(Aulia Akbar)