JAKARTA - Partai Demokrat telah menggelar rapat rutin di kediaman Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Minggu 12 Mei kemarin. Ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam rapat tersebut.
Diantaranya adalah persiapan Pemilu Legislatif, termasuk juga persiapan penyerahan perbaikan Daftar Caleg Sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta pembahasan mengenai pelaksanaan konvensi Partai Demokrat.
"Membahas langkah pada Pilpres ke depan. Kita tahu Partai Demokrat akan menggunakan sistem konvensi. Ini perlu juga diberikan arahan. Bulan depan kita mulai konvensi," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2013).
Agus menjelaskan, konvensi yang akan digelar oleh partainya bersifat terbuka dan boleh diikuti oleh seluruh figur, baik dari internal maupun eksternal partai. Bahkan peluang itu juga terbuka bagi figur-figur di lingkaran keluarga SBY.
"Kita tidak mengarah ke situ (keluarga SBY saja) tapi semuanya. Kita memberikan kesempatan yang sama dalam konvensi. Kita sudah menyiapkan seperti apa kriteria yang harus dipenuhi oleh para calon itu sehingga betul-betul sesuai dengan kehendak kita," paparnya.
Seperti diketahui, beberapa figur di lingkaran SBY digadang-gadang akan diusung sebagai capres dari Partai Demokrat dalam Pemilu 2014 mendatang.
Mereka adalah ipar SBY yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edi, ibu negara Ani Yudhoyono, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto. Belakangan, ada juga figur yang sedikit kontroversial ikut dalam konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Dia adalah Eyang Subur.
Menurut kuasa hukum Eyang Subur, Ramdan Alamsyah, keinginan pria yang memiliki tujuh istri ini maju sebagai calon presiden dikarenakan merasa tenar di masyarakat. "Setiap warga negara kan dilindungi oleh undang-undang, untuk bisa dipilih dan memilih. Jika memang ada peluang untuk itu kenapa tidak?" ungkap Ramdan saat berbincang dengan Okezone, Minggu 12 Mei.
(Ahmad Dani)