Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisruh Partai Gerindra Karanganyar, PAC Tolak Pengurus Baru

Bramantyo , Jurnalis-Senin, 22 Juli 2013 |23:07 WIB
Kisruh Partai Gerindra Karanganyar, PAC Tolak Pengurus Baru
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

KARANGANYAR - Sejumlah pengurus PAC Partai Gerindra Karanganyar, Jawa Tengah, menyatakan penolakan terhadap pelantikan Kepengurusan DPC Partai Gerindra Karanganyar yang baru. Rencananya Sekjen DPP Partai Gerindra yang akan mengukuhkan kepengurusan baru, pada malam ini.

Ketua PAC Partai Gerindra Matesih, Karanganyar, Wagimin, mengatakan, alasan menolak kepengurusan baru, selain di tingkat PAC tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan, pergantian pengurus itu juga dinilai menyalahi AD/ART.

"Kami pengurus PAC Partai Gerindra tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan pergantian kepengurusan sesuai AD/ART. Selain itu, kami para pengurus PAC tidak pernah menerima undangan pengukuhan kepengurusan. Apalagi ini dihadiri Sekjen DPP. Mana undangan resmi baik dari DPD maupun DPC tidak kami terima,"jelas Wagimin saat dikonfirmasi Okezone, Senin (22/7/2013).

Menurut Wagimin, pengukuhan ini bagian dari rekayasa yang dilancarkan pihak Sekertaris DPC Partai Gerindra Karanganyar, Aris Mulyadi. Meskipun, dalam kepengurusan yang akan dikukuhkan Sekjen DPP Partai Gerindra, nama Aris Mulyadi tidak terdapat dalam kepengurusan, namun dengan menempatkan orang-orang muda duduk di kepengurusan baru, mengindikasikan Aris Mulyadi ingin melegalkan kekuasaan di balik layar.

"Kalau kepengurusan ini murni dari DPP partai, mana mungkin DPP melanggar AD/ART yang dibuatnya sendiri," paparnya.

Senada dengan Wagimin, Wakil Ketua PAC Partai Gerindra Karanganyar Kota, Nyoman, secara tegas mengatakan pelantikan tersebut jelas melanggar AD/ART. Sedangkan kader Partai Gerindra lainnya, Kiswadi Agus, mengatakan pelantikan kepengurusan Partai Gerindra Karanganyar yang baru, jelas memalukan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pasalnya, sebagai partai besar yang kembali ikut dalam pemilu, menggelar pergantian kepengurusan selain harus mengacu pada AD/ART, juga menggunakan undangan resmi dan bukan melalui pesan singkat SMS.

"Kasihan sama Pak Prabowo yang mendirikan partai. Masa partai dibuat mainan. Pergantian kepengurusan masak pakai SMS, bukan undangan resmi. Yang mengundang siapa juga tidak jelas," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Karanganyar, Aris Mulyadi, membantah pihaknya melakukan rekayasa pergantian kepengurusan baru. Dia mengaku semua kebijakan tersebut turun dari DPP Partai Gerindra.

"Demi Tuhan, saya tidak merekayasa ini semua. Pergantian ini langsung dari DPP Partai Gerindra. Bukan saya pribadi. Silakan tanyakan langsung pada sekjen saat pelantikan," pungkasnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement