Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perbanyak Diploma, Cara Ampuh Atasi Pengangguran

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2013 |16:20 WIB
Perbanyak Diploma, Cara Ampuh Atasi Pengangguran
Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)
A
A
A

JAKARTA - Makin banyaknya pengangguran di Indonesia terjadi karena tidak sinkronnya lulusan dengan kebutuhan dunia industri. Cara ampuh mengatasinya ialah dengan memperbanyak diploma.

Rektor Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) Ari Darmawan Pasek mengatakan, industri yang masuk ke Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil (skill). Pada umumnya, sektor industri manufaktur yang berinvestasi di Tanah Air. Mereka membutuhkan tenaga kerja yang sudah terlatih untuk mengejar proses produksi yang harus dikerjakan secara cepat.

Sayangnya, perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia kebanyakan menciptakan mahasiswa strata satu (S1) yang berkemampuan riset. Sementara lulusan yang terampil itu dihasilkan dari jenjang diploma (D1-D3) di universitas maupun politeknik.

"Industri kita belum perlu itu (mahasiswa S1). Mereka perlu yang berskill," katanya ketika ditemui di Gedung Sinas Mas Land, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Ari membenarkan jika masyarakat masih percaya lulusan S1 lebih bergengsi daripada diploma. Apalagi stigma yang ada saat ini lulusan S1 yang lebih banyak diterima daripada diploma.

Akan tetapi, dia membantah jika kualitas kerja diploma tidak sebaik S1. Malah diploma lebih cepat beradaptasi untuk kerja bahkan dengan perkembangan kebutuhan industri saat ini dia yakin diploma akan cepat mengatasi membengkaknya pengangguran.

Dia mencontohkan, berbagai kerjasama untuk mahasiswa diploma sudah dikembangkan dengan beberapa pihak, seperti dengan Pemkab Bekasi yang memberikan 20 beasiswa D1 untuk program studi (Prodi) Pengawas Bangunan Sipil.

Lalu dengan NWI Group yang menyediakan 40 beasiswa D1 prodi teknik pengelasan. Bersama Eka Tjipta Foundation menyediakan 20 beasiswa D1 prodi pengamanan masyarakat dan lingkungan. Pihaknya dan Smart Agribusiness and Food juga menjalin beasiswa program studi pengolahan sawit (D3) dan prodi teknologi pengolahan pulp dan kertas (D4).

"Mahasiswa dengan beasiswa ini langsung dipekerjakan setelah mereka lulus," terangnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement