SEMARANG - Ratusan truk tangki milik Pertamina sejak pukul 00.00 WIB hingga 10.00 WIB, Minggu (4/8/2013), tertahan di Depo Pertamina Pengapon Semarang, Jawa Tengah.
Para sopir truk tangki yang seharusnya mengirim Bahan Bakar Minyak (BBM) ke berbagai SPBU di Region IV Pertamina, yaitu antara kota Pekalongan hingga Pati, sampai saat ini masih menunggu penjelasan secara formal dari manejemen Depo Pertamina Pengapon ini.
Mereka menunggu tanpa adanya kepastian kapan bisa mulai beroperasi. Para awak truk tangki harus menunggu surat keterangan pengiriman atau Delivery Order (DO) yang tidak kunjung dikeluarkan oleh pihak depo.
Beberapa awak truk tangki yang berada di depan depo Pengapon sempat merasa terganggu dengan mundurnya jadwal pengiriman yang lebih dari dua jam itu. Joko (47), salah satu awak truk mengaku sudah mengisi BBM untuk dikirim ke SPBU tujuan sejak pukul 04.30 pagi tadi (04/08/13). Namun hingga pukul 10.00 ini, dia tidak bisa meninggalkan depo karena surat DO tidak kunjung ia dapatkan. "Saya ngisi jam 4.30 pagi, tapi karena tidak ada DO saya jadi tidak bisa berangkat. Ini sangat merugikan kami," kata Joko ketika di temui dilokasi (04/08/13).
Kondisi semacam ini, menurut Joko, memang pernah terjadi. Tetapi tidak selama yang ia alami seperti saat ini, paling lama dua jam sudah kembali normal. "Dulu pernah, tapi hanya dua jam saja, tapi kok sekarang sampai 5 jam, saya kan heran mas," bingungnya.
Kondisi yang diceritakan Joko ini, juga disampaikan oleh Jarwo (57). Jarwo sudah melakukan pengisian BBM ke tangki truk yang dikemudikannya sejak pukul 05.00 WIB. Tetapi seperti rekan-rekannya yang lain, ia juga belum bisa meninggalkan lokasi, karena belum juga mendappatkan DO. "Saya sama saja mas. Saya isi jam 5, tapi sampai jam 10 ini saya belum mendapat DO. Padahal kan arah tujuan ke mana saya harus mengirim BBM ini ada di DO," jelas Jarwo.
"Ini ada sekitar 300 armada yang melakukan pengiriman. Di dalam penuh truk, sehingga ada yang terpaksa harus parkir di pinggir jalan,"tambahnya.
Pihak PT.Pertamina melalui External Relation Pertamina Marketing Operation Region IV atau External Relation Pertamina MOR IV Jateng-DIY, Roberth Marchelino Verieza Dumatubun, membenarkan adanya keterlambatan pengeluaran DO kepada awak truk tangki itu. Keterlambatan ini disebabkan oleh adanya kendala teknis dijaringan MySAP untuk pembuatan DO/LO.
"Betul mas, kami alami kendala teknis dijaringan MySAP utk pembuatan DO/LO,tapi tenaga ahli telah diturunkan dan alhamdulilah mulai sekitar pukul 09.30 tadi DO/LO dapat dibuatkan secara manual. Sehingga mobil tangki dapat langsung mulai beroperasi," sebut Robert, sapaan akrab Roberth Marchelino Verieza Dumatubun melalui Blackberry Messenger.
Dijelaskan pula oleh Roberth, atas kejadian ini tidak ada keterlambatan pengiriman BBM ke SPBU di wilayah Region IV ini."Pertamina dari mulai tanggal 24 Juli saat Satgas dimulai, telah melakukan built up stok di SPBU, sehingga penundaan pengiriman tidak mengganggu ketersediaan BBM di SPBU tujuan. Pertamina tetap fokus dan memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat dalam rangka arus mudik dan balik. Ketersediaan BBM Premium sekitar 40% ditambah 30%, dari prediksi peningkatan. Masyarakat diharapkan berhati-hati dalam perjalanan dan tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM di SPBU sepanjang jalur mudik," tutupnya.
(Muhammad Saifullah )