Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tangis Haru Warnai Pernikahan Tahanan di Rutan Kebon Waru

Tri Ispranoto , Jurnalis-Jum'at, 06 September 2013 |12:51 WIB
Tangis Haru Warnai Pernikahan Tahanan di Rutan Kebon Waru
Prosesi akad nikah RS dan DA di Rutan Kebon Waru (Tri Ispranoto/Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Jumat 6 September 2013 menjadi hari yang sakral bagi dua sejoli RS (29) dan DA (24). Di hari itu, kisah cinta keduanya berlabuh di hadapan penghulu dalam ikrar sehidup-semati janji pernikahan. Namun, kisah pernikahan kedua sejoli ini harus diwarnai tangis haru bahagia karena digelar di tempat yang tidak biasa. Di dalam Rutan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat.

RS adalah seorang tahanan atas kasus kepemilikan ganja yang kini tengah menunggu jadwal persidangan. Meski terhalang oleh tembok rutan dan jeruji besi, benih cinta yang telah terjalin sejak dua tahun lalu bersama kekasih, akhirnya menyatu dalam upacara sakral pernikahan.

Kasubsi Bankum dan Penyuluhan Rutan Kebon Waru, Hendra Novreli, menjelaskan pernikahan keduanya dilakukan di dalam rutan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada. “Awalnya kami tawarkan untuk menikah di dalam masjid (rutan). Tapi dari pihak keluarga meminta privasi jadi pernikahan digelar di ruang perpustakaan pada pukul 9.30 WIB tadi,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (6/9/2013).

Hendra menerangkan, saat pernikahan dihadiri oleh dua keluarga yang berjumlah 22 orang termasuk satu orang penghulu yang telah disiapkan keluarga. Mas kawin pernikahan sebesar Rp1 juta dan seperangkat alat salat.

Menurutnya, yang menjadi saksi pengantin pria adalah kakak kandungnya, sedangkan yang bertindak sebagai saksi pengantin wanita adalah orang tua kandungnya. “Tadi pernikahan berjalan lancar. Hanya saja karena gugup dan dalam suasana haru, jadi pengantin pria sempat mengulang ijab kabul sampai dua kali,” tuturnya.

Usai dinyatakan sah oleh penghulu, baik pengantin maupun keluarganya dipersilahkan untuk mengadakan syukuran kecil berupa acara makan bersama. Tidak hanya itu, kedua belah pihak pun sempat berfoto bersama untuk mengabadikan moment yang pastinya tidak akan dilupakan oleh keduanya.

“Karena pengunjung dilarang membawa alat komunikasi dan barang elektronik lainnya, jadi dokumentasi menggunakan kamera milik rutan. Nanti hasilnya akan diberikan langsung kepada pihak keluarga,” bebernya.

Meski demikian, kedua sejoli ini pun harus kembali berpisah untuk sementara waktu dan juga harus menunda bulan madunya. “Ya, yang perempuan harus kembali ke rumahnya. Dan yang pengantin pria harus kembali ke kamarnya di dalam rutan,” tukasnya.

Dari pantauan, rangkaian pernikahan yang digelar sejak pukul 9.30 WIB ini berakhir sekitar pukul 10.30 WIB. Suasana haru dan tangis bahagia seolah tak ada hentinya menyelimuti pernikahan keduanya.

Usai makan bersama dan berfoto, pengantin wanita yang mengenakan gaun serba putih beserta keluarga dua belah pihak langsung meninggalkan Rutan Kebon Waru. Lagi-lagi tangis haru kedua pasangan ini pecah saat mempelai pria memeluk dan mencium kening mempelai wanita, pertanda mereka harus berpisah sementara.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement