JAKARTA- Perpecahan kepengerusunan yang terjadi pada Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, membuat Zainuddin yang dipilih sebagai ketua, terus bergerilya meyakinkan masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mengukuhkan eksistensi, sekaligus menghadang Bamus tandingan. "Hari ini kami kumpulkan organisasi masyarakat Betawi se Jakarta. Kami ingin bersilaturahmi, sekaligus terus mengukuhkan eksistensi Bamus," ujar Zainuddin, di Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Menurutnya, kepengurusan Bamus hasil Mubes ke VI yang dilaksanakan pada 2 hingga 4 Maret 2013 di Asrama Haji Pondok Gede dan dilanjutkan pada 19 Mei 2013 di Gedung Juang, sebagai satu-satunya musyawarah besar yang konstitusional yang sah dan sesuai dengan AD/ART Bamus Betawi. "Bamus yang lain tidak sesuai AD/ART," katanya.
Sementara itu, Sekjen Bamus Betawi, Munir Arsyad mengatakan, silaturahmi itu digelar sekaligus untuk membicarakan pelantikan Zainuddin pada akhir September nanti di Balai Kota DKI. "Dalam pelantikan itu, Gubernur Joko Widodo, direncanakan juga akan memberikan sambutannya," terangnya.
Sebab itu, dirinya menegaskan jika ada Bamus lainnya yang berkembang dikalangan masyarakat, merupakan organisasi yang tidak sah karena tidak memenuhi aturan yang berlaku.
(Stefanus Yugo Hindarto)