SURABAYA - Sekjen PKB Imam Nahrawi menganggap peristiwa perusakkan baliho adalah yang biasa. Kata Imam Nahrawi, kejadian itu adalah bentuk kerinduan konstituen kepada dirinya.
"Enggak apa-apa. Itu biasa saja. Mungkin mereka rindu kepada Imam Nahrawi," ujar Mantan Ketua DPW PKB Jatim ketika dihubungi Okezone, Minggu (8/13/2013).
Caleg Dapil I yang meliputi Surabaya-Sidoarjo ini mengaku peristiwa tersebut bukanlah bagian dari kampanye hitam (black campaign). Malah dianggap, perusakkan itu sebagai bentuk rasa cinta kepada PKB.
"Terima kasih kepada orang yang mengotaki dan orang disuruh merusak baliho saya, semoga hatinya disadarkan oleh Allah dan semoga kehidupan dunia dan akhiratnya selalu selamat, tenang dan tetap ada rasa cinta kepada keluarganya," ujarnya.
Rencananya, Imam Nahrawi akan turun ke Surabaya. Tapi tidak dalam konteks perusakkan baliho itu. Menurutnya, sudah sewajarnya, seorang caleg untuk turun ke Dapil-nya terlebih lagi saat ini menjelang Pileg 2014.
"InsyaAllah saya tanggal 18 Desember ke Surabaya untuk bertemu dengan konstituen," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, baliho milik Sekjend PKB Imam Nahrawi di rusak orang tak kenal. Anehnya, baliho yang terpampang di sejumlah titik di Surabaya ini mengalami pengrusakkan di bagian yang sama. Yakni pada bagian tulisan 'penerus perjuangan Gus Dur'. Di bagian itu sengaja disobek dan bagian lain tetap dibiarkan berdiri.
Pantau Okezone, yang dirusak itu berada di Kawasan Jalan Jagir Wonokromo, Jalan Kenjeran dan Ngagel. Baliho yang terpampang di pinggir-pingir jalan itu dengan warna dasar hijau dengan gambar latar belakang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan lambang PKB.
(Misbahol Munir)