Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasang Gambar Gus Dur, Bukti PKB Tak Pede Hadapi Pemilu

Nurul Arifin , Jurnalis-Kamis, 02 Januari 2014 |13:15 WIB
Pasang Gambar Gus Dur, Bukti PKB Tak <i>Pede</i> Hadapi Pemilu
Baliho Sekjen PKB cantumnkan gambar Gus Dur (Foto: Nurul A/okezone)
A
A
A

SURABAYA - Meski sudah mendapat ultimatum dari istri mendiang Abdurraham Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyyah Abdurrahman Wahid, tak membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergeming.

Buktinya, saat ini masih banyak caleg dari partai tersebut yang memasang gambar Gus Dur dalam balihonya.

"PKB tidak menghormati wasiat Gus Dur sebelum meninggal. Jika PKB menolak menghapus gambar/tulisan Gus Dur di baliho tanpa izin, berarti PKB dihinggapi perasaan rendah diri atau minder dalam menyongsong Pemilu 2014," kata Koordinator Jaringan Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori, Kamis (2/1/2014).

Koordinator Presidium Jaringan Islam Anti-Diskriminatif (JIAD) ini juga mendesak komitmen dari para caleg/parpol (terutama PKB) untuk menghormati wasiat tersebut. Bahwasannya Gus Dur menyatakan tidak berkenan gambarnya dipasang oleh PKB yang saat ini digawangi oleh Muhaimin Iskandar. 

Meski demikian, Aan meminta kepada segenap Jaringan Gusdurian Jawa Timur tidak melakukan sweeping alat peraga kampanye yang memasang gambar Gus Dur. Dia meminta warga mengedepankan upaya hukum terkait persoalan tersebut.

Selain itu, dia berharap institusi perizinan di kabupaten/kota tidak mengeluarkan izin pemasangan alat peraga kampanye yang mencantumkan tulisan atau gambar Gus Dur tanpa izin tertulis dari Keluarga Ciganjur. Pasalnya, tanpa izin baliho caleg yang memasang gambar dan bertuliskan Gus Dur dianggap melawan hukum.

"Jika para caleg/parpol mbalelo, maka somasi akan dilayangkan pihak Ciganjur. Sekali lagi dengan memasang gambar Gus Dur berarti PKB minder menghadapi Pemilu 2014 karena tidak punya tokoh atau ruh," tandas Aan. 

Sebelumnya, istri mendiang Gus Dur, Shinta Nuriyyah, menyatakan jika ada partai yang menggunakan gambar almarhum suaminya, sama dengan mencuri, sebab itu pernah diwasiatkan oleh Gus Dur sebelum wafat.

"Beliau berpesan, barang siapa yang menggunakan gambar dan kata-kata beliau, maka mereka berhak disomasi. Itu harus disomasi," jelas Sinta Nuriyyah sambil menceritakan isi surat wasiat Gus Dur yang dibuat pada 2008, pasca-Gus Dur dilengserkan dari Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement