BLITAR - Sepasangan calon pengantin melangsungkan akad nikah di tengah banjir yang melanda Desa/Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Keduanya tidak bersedia mengundur waktu pernikahan, karena jadwal tersebut sudah ditentukan sejak lama.
Fatur Rahman dan Diah Retno Anjani baru saja resmi menjadi pasangan suami istri. Akad nikah digelar di rumah Retno. Menariknya, pernikahan mereka berlangsung di tengah banjir. Meski dilangsungkan di tengah banjir, prosesi pernikahan berjalan khidmat dan lancar.
Kedua mempelai sempat diarak menggunakan perahu karet menuju rumah orangtua pengantin perempuan, lantaran jalan yang dilewati tergenang air setinggi 50 sentimeter,
Warga desa berbondong-bondong menarik dan mendorong perahu karet tersebut, agar gaun yang dikenakan mempelai tidak basah. Namun akhirnya mereka tetap harus berjalan kaki melewati genangan air, karena perahu tidak bisa lewat.
Diah mengatakan, hari dan tanggal pernikahan sudah ditentukan oleh orangtua.
Menurut dia, pernihakan di tengah banjir bisa menjadi cerita tersendiri kelak. “Suasana banjir ini akan menjadi cerita bagi anak cucu kami dan menjadi kenangan yang tak dapat dilupakan,” ujar Diah, Selasa (24/12/2013).
Sementara itu, ayah Diah, Sarni Bintoro, mengaku menghadapi kendala dalam melaksanakan pernikahan di tengah banjir, terutama saat akan membeli keperluan. “Meski begitu, dengan bantuan tentangga, pernikahan putri saya tetap berlangsung sesuai jadwal,” ujarnya.
Banjir sudah lima hari ini melanda Desa/Kecamatan Sutojayan. Air sebenarnya sempat surut, namun meninggi lagi lantaran jebolnya tanggul Sungai Ngunut dan Sungai Bogel.
(Risna Nur Rahayu)