Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kasus MPLIK, Dirut Telkom Terancam Dijemput Paksa

Fiddy Anggriawan , Jurnalis-Jum'at, 17 Januari 2014 |15:19 WIB
  Kasus MPLIK, Dirut Telkom Terancam Dijemput Paksa
A
A
A

JAKARTA- Kejaksaan Agung berencana memanggil paksa Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya, terkait dugaan kasus korupsi Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). Rencana tersebut, akan dilakukan bila Arief kembali mangkir dari pemanggilan kejagung.

"Nanti akan dipanggil lagi. Pokoknya jangan sampai menuntut jaksa itu mengambil sikap untuk melakukan penjemputan paksa. Jadi nanti kita panggil paksa tidak masalah," ungkap Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung Widyo Pramono usai Salat Jumat di Masjid Al-Adil, Jakarta, Jumat (17/1/2014).

Dia menambahkan, saat ini penanganan kasus MPLIK terus berjalan. "Penyidikan berjalan terus, tidak ada yang berhenti," tegasnya.

Menurutnya, pemanggilan paksa akan dilakukan kalau seorang saksi tidak datang untuk memenuhi pemeriksaan penyidik. "Kalau tiga kali tidak datang, ya dipanggil paksa. Tidak masalah itu. Ya pokoknya semua yang tidak memenuhi ketentuan yang ada, kita proses semuanya," kata dia.

Arief Yahya akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang diperkirakan merugikan negara Rp1,4 triliun tersebut. Sebelumnya, Selasa 17 Desember 2013, Arief yang pernah menjabat sebagai Direktur Enterprise Telkom itu, mangkir dalam pemeriksaan sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pengadaan MPLIK di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun 2010-2012. Dia berdalih sedang mengikuti kegiatan pembukaan turnamen tennis Telkom yunior nasional yang dilaksanakan di Bandung.

Dalam kasus MPLIK Kejagung telah menetapkan Kepala Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Santoso Serad, dan Dirut PT Multidana Rencana Prima Dodi N Achmad sebagai tersangka.

(Stefanus Yugo Hindarto)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement