JAKARTA - Sebagai seorang muslim, Presiden SBY tidak mempercayai hal-hal yang berbau klenik maupun paranormal atau dukun. SBY pun membagi kisahnya tentang paranormal saat Pemilihan Presiden melalui buku yang ia tulis berjudul Selalu Ada Pilihan.
Ketika itu, SBY dan Ani Yudhoyono sedang melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci. Saat SBY tiba di Makkah, ia menerima telefon dari tim suksesnya di Jakarta. "Pak, ada berita yang kurang bagus," kata SBY menirukan suara orang tersebut seperti dikutip Okezone dari buku SBY, Selasa (20/1/2014).
"Menurut Pak A (seorang paranormal terkenal) yang akan menang nanti bukan Pak SBY, tapi Capres B," lanjut pria tersebut.
Mendengar hal itu, SBY pun terdiam sejenak. Karena ia tidak berharap ada berita seperti ini. Artinya, mengapa mereka harus sangat percaya terhadap hal-hal klenik tersebut.
"Saya justru khawatir kalau semangat mereka jadi kendur untuk berikhtiar dan berjuang yang terbaik. Kalau itu terjadi, maka kita bisa kalah. Kalah karena upaya kita tidak maksimal atau kurang keras kita bekerja. Bukan karena ramalan itu," tegas SBY.
Ia pun menenangkan tim sukses dan menjelaskan bahwa hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi. "Setelah mendengar apa yang saya sampaikan itu memang ada pengaruhnya. Baik kepada yang bersangkutan maupun pada timses yang lainnya," tukasnya.
Ada kisah lainnya yang ingin dibagi SBY lewat bukunya itu. Banyak masyarakat yang ingin memberikan benda keramat dan benda pusaka kepada SBY agar bisa memenangkan Pemilu Presiden. " Pak Sudi Silalahi pernah menyampaikan kepada saya, banyak yang datang untuk menyerahkan benda pusaka, cincin, ataupun yang lainnya," kata SBY.
SBY lalu menginstruksikan Sudi Silalahi agar menyampaikan kepada mereka untuk mendoakan saja dan tidak perlu mengirimkan benda pusaka. Tidak lama kemudian, Sudi Silalahi kembali menemui SBY dan mengatakan orang-orang yang membawa benda pusaka tidak tersinggung dan membawanya kembali.
"Tetapi jika bersangkutan memaksa, daripada ada salah pengertian yang serius. Pak Sudi meminta stafnya untuk menyimpan pemberian itu," terangnya.
(Muhammad Saifullah )