DENPASAR - Reklamasi terus menyulut kontroversi bagi yang setuju justru langkah itu dinilai tepat untuk menyelamatkan Pulau Bali dan keberadaan kawasan suci seperti pura agar tidak tenggelam.
"Reklamasi di banyak tempat justru untuk menyelamatkan daratan dari kemungkinan tenggelam akibat abrasi," kata Made Mudarta politisi muda asal Kabupaten Jembrana ditemui di Denpasar, Sabtu (22/2/2014).
Dia meyakini, jika dilakukan secara benar maka reklamasi itu akan berdampak positif bagi Pulau Bali.
Selama ini, diakuinya, masyarakat masih melihat sisi negatif dari reklamasi tidak melihat dari aspek sudut pandang jangka panjang jauh ke depan. Melihat reklamasi jangan sepotong-potong namun harus secara menyeluruh.
Bali yang merupakan pulau kecil di Indonesia, jika menilik sejarah, dahulu memiliki daratan yang cukup luas. Yang terjadi sekarang, daratan terus mengalami penyempitan akibat proses alam seperti abrasi pantai.
"Negara-negara maju semua telah melakukan reklamasi. Negara lain melakukan reklamasi, nah kalau kita tidak melakukan, maka kita akan tenggelam," tandas Mudarta yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Bali itu.
Bahkan, Mudarta memberi ilustrasi cukup ekstrem jika, tidak ada penyiapan sejak dini, tidak memikirkan apa yang akan terjadi kelak, maka suatu saat Bali hanya tinggal gunung Agung dan Gunung Batur saja. "Yang lain akan tenggelam," tukasnya serius.
Dia mencontohkan, Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, sejatinya telah melakukan reklamasi dengan membangun pemecah gelombang pantai. Jika tidak melakukan itu, maka Pulau Pura Tanah Lot yang menjadi andalan pariwisata Bali, akan tenggelam.
Apalagi, Bali sejatinya memiliki banyak kawasan suci yang memiliki spiritualitas yang tinggi seperti Pura yang berada di pinggiran pantai.
"Banyak pura-pura suci di Bali berada di tepi laut, jika tidak dilakukan reklamasi untuk amankan daratan Bali, maka otomatis pura-pura yang ada di tepi laut ini akan hilang," tutupnya.
Dia mengingatkan, agar semua pihak segera memikirkan bagaimana cara menyelamatkan tanah di Bali agar tidak tergerus abrasi pantai.
(Rizka Diputra)