BANDUNG - Dalam catatan sejarah, Kota Bandung dulu punya 400 mata air. Tapi lama kelamaan, jumlahnya berkurang. Dari jumlah sebanyak itu, kini hanya tersisa 70 mata air.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berharap keberadaan mata air yang ada tidak lagi berkurang. Itu karena keberadaan mata air memberi manfaat bagi masyarakat.
Ia mengajak publik sama-sama memelihara keberadaan mata air yang tersisa. Jika mata air yang ada dibiarkan, bukan tidak mungkin jumlahnya makin berkurang.
"Daripada makin lama makin hilang tidak jelas, maka masyarakat berupaya membuat, menemukan, dan memelihara mata air," kata RK, sapaan akrabnya, di sela peringatan Hari Air se-Dunia di Hotel Jayakarta, Kota Bandung.
Dalam peringatan Hari Air se-Dunia, RK melantik 15 penjaga seke alias mata air. Mereka bertugas merawat sejumlah mata air. Selain memelihara, mereka juga bertugas mencari mata air yang pernah ada di Bandung. "Setiap seke nanti ada yang merawat. Kan selama ini tidak ada yang merawat," cetusnya.
Selain melantik penjaga seke, dalam seminar itu berbagai pihak mencari solusi agar keberadaan mata air bisa dipelihara. "Seminar ini untuk mencari solusi yang nantinya akan dititipkan ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)," ungkapnya.
Ia pun menekankan agar dana corporate social responsibility (CSR) yang dikeluarkan PDAM Kota Bandung digunakan untuk hal bermanfaat berkaitan dengan air.
(Muhammad Saifullah )