SRAGEN - Hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, Jawa Tengah, mengenai rekapitulasi suara menunjukkan partai Demokrat tidak bisa membentuk fraksi sendiri.
Dengan perolehan tiga kursi di DPRD, memaksa kader besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu melebur dengan partai lainnya.
Hal serupa dialami Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki 3 kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura masing-masing memperoleh satu kursi.
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Joko Saptono, mengatakan, partainya masih akan menimbang akan bergabung dengan partai mana untuk membentuk fraksi.
"Untuk mendirikan fraksi sendiri syaratnya memang empat kursi, makanya kami masih menimbang apakah bergabung dengan fraksi yang ada atau membuat fraksi gabungan sendiri," ujar Joko di Sragen.
Meski tidak bisa untuk mendirikan fraksi mandiri, namun Partai Demokrat akan tetap mengkritisi dan menjadi pengawas dan penyeimbang bagi Pemkab Sragen.
Dengan tiga wakil rakyat yang mewakili Demokrat maju ke kursi legislatif akan didorong lebih optimal bekerja dengan keterbatasan personel yang ada. Saat ini pihaknya Masih menjalin komunikasi dengan partai lain untuk pembentukan fraksi.
"Namun komunikasi lebih diintensifkan dengan parpol lain yang tidak bisa
mendirikan fraksi sendiri. Pendekatan dengan parpol besar juga kami
lakukan, tapi terutama pada parpol kecil dulu untuk diajak bergabung,"
pungkasnya.
Sekadar diketahui, Partai Demokrat mampu memperoleh tujuh kursi di DPRD pada pemilu 2009. Dominasi Partai Demokrat berhasil ditumbangkan Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto itu mampu mendapatkan lima kursi dan berhak membentuk satu Fraksi di DPRD.
Selain Partai Gerindra, Partai lainnya yang mampu membentuk satu Fraksi sendiri adalah PDI Perjuangan meraih 11 kursi, Partai Golkar 8 kursi , Partai Kebangkitan Bangsa 7 kursi , dan Partai Keadilan Sejahtera 6 kursi.
(Kemas Irawan Nurrachman)