Menerka Makna Doa SBY untuk Hatta
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Ketua Umum Partai Amanat Nasinal (PAN) Hatta Rajasa dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut digelar di Kantor Presiden,
Hatta dan Prabowo diterima SBY secara bersamaan, entah di sengaja atau tidak, keduanya kompak mengenakan baju berwarna putih. Prabowo dan Hatta duduk berdampingan, sementara SBY yang mengenakan baju kemeja berwarna abu-abu dengan corak garis-garis duduk terpisah.
Saat meninggalkan komplek Istana Presiden, Hatta mengatakan, SBY menyetujui keinginan dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II dan mendoakannya. Lantas apa makna doa SBY untuk Hatta?
Pengamat Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ade Armando, mengatakan, doa SBY untuk Hatta hanya sebuah kalimat diplomatis semata. Artinya belum ada dukungan dari SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk Prabowo dan Hatta.
"Ïtu tidak menunjukkan apa-apa. Doa tersebut bukan berarti sebuah sinyal bahwa Demokrat akan merapat ke Gerindra," kata Ade saat berbincang dengan Okezone, di ujung telefon, Rabu (14/5/2014).
Lebih lanjut, dia mengatakan, Demokrat kemungkinan berkeinginan untuk bergabung dengan koalisi yang digagas PDI Perjuangan. "Kita tahu bahwa Demokrat punya keinginan besar untuk bersama PDIP," tukasnya.
Sekedar diketahui Hatta Rajasa memutuskan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, kemarin. Saat menyampaikan secara lisan kepada SBY, Hatta datang bersama Prabowo. "Iya (mundur), saya mengajukan suratnya kemarin. Hari ini saya laporkan secara lisan kepada Presiden," kata Hatta di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, kemarin.
(K. Yudha Wirakusuma)
