MOSKOW - Juru bicara Rusia Sergei Kupriyanov minta jangan cepat mengambil kesimpulan Rusia batal tandatangani kerja sama dengan China. Hal ini dilakukan oleh Kupriyanov menanggapi spekulasi yang muncul.
Sebelumnya, kedua belah pihak diprediksi gagal mencapai kesepakatan pengiriman gas alam ke China. Selama ini kesepakatan tersebut terus tertunda. Tetapi dengan sanksi Barat atas Rusia terkait krisis politik di Ukraina, membuka peluang kerja sama Rusia-China.
“Anda akan tahu segalanya pada waktunya jadi tentu saja jangan langsung melompat pada kesimpulan,” ujar Kuprianov, demikian dilansir Reuters, Rabu (21/5/2014).
Sebelumnya, kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke China memunculkan spekulasi dirinya akan menandatangani kesepakatan itu. Hal tersebut berdasarkan pada agenda Putin membahas rencana pengiriman gas ke China yang selama ini tertunda.
Namun beberapa pihak menyarankan kepada Putin untuk mengumumkan kesepakatan tersebut ketika berada di Kota St.Petersburg, Rusia.
Menurut laporan, Gazprom beberapa ekspotir gas alam sepakat atas kerja sama antara China dan Rusia. Tapi tampaknya sejauh ini kerja sama tersebut tampaknya sulit. Kesepakatan akan tertunda apabila harga gas tersebut setara dengan jumlah rata-rata yang dibayar oleh konsumen Eropa.
Putin tiba di China pada Selasa 20 Mei 2014 waktu setempat. Kedua negara tersebut berupaya membangun kerja sama untuk menghadapi kritik yang di lontarkan oleh negara Barat atas pencaplokan dan juga klaim di Crimea yang dahulunya adalah wilayah Ukraina.
(Fajar Nugraha)