SEOUL - Peningkatan standar keselamatan dijadikan alat politik jelang pemilihan umum (pemilu) Wali Kota Seoul di Korea Selatan (Korsel). Seruan kampanye itu menyusul insiden tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April 2014 yang merenggut sekira 300 jiwa.
“Kita tidak boleh melupakan bencana kapal feri Sewol. Saya percaya melalui pemilu, pemerintah yang terlibat bisa dibawa ke pengadilan,” tutur pemimpin kelompok partai oposisi Ahn Cheol-soo, seperti dikutip Reuters, Rabu (4/6/2014).
Mereka pun tetap berhati-hati dalam menjadikan isu peningkatan standar keselamatan sebagai alat politik mereka. Saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sudah hilang.
Selain standar keselamatan, mereka juga mengkampanyekan tersedianya pekerjaan dan pendidikan bagi warga Korsel serta peningkatan kesejahteraan. Diprediksi, kandidat dari kelompok oposisi akan memenangkan pemilu Wali Kota Seoul.
Pasca-tenggelamnya kapal Sewol, jumlah dukungan Presiden Korsel Park Geun-hye pun menurun tajam.
Berdasarkan hasil poling yang diadakan Gallup Korea pada akhir Mei 2014, sekira 40 persen warga masih mendukung Partai Park yakni Partai Saenuri. Sementara partai Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi (NPAD) mendapatkan dukungan sekira 28 persen.(ang)