Korut Laporkan Hasil Pemilu Korsel, Tapi Telat
PYONGYANG - Hasil pemilu Korea Selatan (Korsel) sudah diumumkan pada Kamis 20 Desember kemarin. Tetapi negara tetangga Korsel, Korea Utara (Korut) sepertinya tidak mengetahui hasilnya dan baru melaporkan kemenangan Park Geun-Hye satu hari setelah pengumuman Korsel.
Tidak hanya itu, Korut juga tidak menyebutkan siapa nama pemenang pemilu ataupun catatan historis dari kemenangan Park Geun-Hye sebagai presiden perempuan pertama Korsel. Selama ini media nasional Korut, Korean Central News Agency (KCNA) memang tidak pernah menyukai sosok Park dan partai konservatif tempat dirinya bernaung.
"Kandidat dari Partai New Frontier terpilih lewat perbedaan suara tipis, dalam pemilu presiden di Korea Selatan," lapor KCNA, seperti dikutip AFP, Jumat (21/12/2012).
Tidak ada berita terpisah apapun mengenai kemenangan Park, bahkan KCNA pun tidak membuat tulisan editorial mengenai kemenengan bersejarah dari putri mantan pemimpin Korsel tersebut.
Park, yang juga putri dari mantan pemimpin militer Korsel Park Chung-Hee akan diangkat sebagai Presiden Korsel perempuan yang pertama. Raihan suara Parak melebihi suara rivalnya Moon Jae-In.
Korut tidak pernah menyukai sosok Parak, mereka menilai partai yang dipimpin Park dan sejarah mengenai ayahnya, tidak akan membawa perdamaian di Semenanjung Korea. Bahkan sebelum Park memenangkan nominasi dari partainya, KCNA menilai Park memiliki garis darah seorang diktator yang tidak bisa dilepaskan dari tindakan keji.
Namun Park mengaku pihaknya tidak akan bersikap keras dengan Korut. Berbeda dengan Presiden Lee Myung-Bak, Park menegaskan dirinya akan berupaya keras untuk melakukan rekonsiliasi dengan Korut.
(Fajar Nugraha)
