Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bentrok Massa PPP vs PDIP Bukan Pelanggaran Pemilu

Prabowo , Jurnalis-Rabu, 25 Juni 2014 |16:48 WIB
Bentrok Massa PPP vs PDIP Bukan Pelanggaran Pemilu
Ilustrasi bentrok (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

YOGYAKARTA - Ketua Bawaslu DIY M Najib menyesalkan insiden bentrok di beberapa tempat berbeda pada Selasa, 24 Juni sore.

Bentrok terjadi antara massa PPP yang mendukung capres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan massa dari PDIP yang mendukung capres nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kalau terjadi bentrokan seperti kemarin itu bukan pada pelanggaran pemilu. (Insiden) itu tidak terkait langsung pelanggaran pemilu, tapi sudah pada ranah pidana umum," kata M Najib dikonfirmasi Okezone, Rabu (25/6/2014).

Disinggung jadwal kampanye yang berbarengan karena tim Jokowi berada di Kota Yogyakarta sementara tim Prabowo di Bantul, Najib menilai ada kelemahan koordinasi antara tim masing-masing capres dengan pihak kepolisian.

Najib menyebut, jadwal kampanye Pilpres tidak diatur secara resmi, dan hanya pada kesepakatan bersama.

"Jadwal kampanye itu diserahkan kepada tim pemenangan capres dengan pihak Kepolisian. Bawaslu hanya menerima tembusan dari tim dan pihak Kepolisian perihal agenda kegiatan kampanye," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, bentrok terjadi antara-massa PPP pendukung capres Prabowo-Hatta dan massa PDIP pendukung capres Jokowi-JK di Yogyakarta. Aksi saling lempar batu terjadi di Ngabean, Ngampilan, Kota Yogyakarta namun berhasil dihalau polisi.

Selain itu, aksi pengerusakan juga terjadi di Jalan Bantul Km 5, Kweni, Bantul dengan kerusakan dua unit mobil, serta empat tempat usaha. Lokasi itu merupakan basis massa PDIP.

Tak hanya itu, menurut Chang Wendriyanto, Divisi Pengalangan Massa Tim Sukses Capres Jokowi-JK di DIY mengaku ada posko PDIP yang dirusak, di antara Brontokusuman, Muja-Muju Umbulharjo, dan Mantrijeron.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement