Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Sebut Bentrok Massa PDIP & PPP di DIY Dipicu Provokator

Prabowo , Jurnalis-Rabu, 25 Juni 2014 |17:17 WIB
Polisi Sebut Bentrok Massa PDIP & PPP di DIY Dipicu Provokator
Ilustrasi bentrok (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

YOGYAKARTA - Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Slamet Santoso tak ingin dinilai lalai dalam pengamanan massa kampanye capres-cawapres di Yogyakarta.

Ini terkait dengan insiden aksi saling lempar batu antara-massa pendukung Jokowi (PDIP) dan massa pendukung Prabowo (PPP) di Ngabean, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Selasa 24 Juni.

"Kita sudah antisipasi agar tidak terjadi benturan. Ada 800 personel yang kita turunkan kemarin," kata Slamet Santoso kepada wartawan di kantornya, Rabu (25/6/2014).

Personel kepolisian Kersebut ada yang stan by di beberapa titik, dan ada juga yang mobile melakukan penyamaran bersama massa simpatisan. Cara itu dilakukan agar polisi bisa mengetahui gerakan massa.

"Kemarin itu tidak sampai bentrokan fisik, tak sampai dua menit aksi lempar batu bisa kita kendalikan," kata pucuk pimpinan kepolisian di Kota Yogyakarta itu.

Slamet mengaku, antisipasi sudah dilakukan secara optimal oleh jajarannya. Namun, insiden benturan tak bisa dihindari karena masing-masing pihak ditengarai tersusupi oleh provokator.

"Dugaan kami ada isu-isu menyesatkan yang sengaja disebar oleh orang yang tak bertanggung jawab kepada masing-masing simpatisan massa capres cawapres. Ini yang kita urai belum ketemu," ujarnya.

Isu-isu menyesatkan itu tersebar meluas melalui pesan singkat dari nomor telefone. Slamet memberi contoh ada penyerangan yang dilakukan oleh massa yang berlainan dukungan.

"Misal ada kabar di tempat sini ada kelompok si A diserang kelompok B, begitu juga kelompok B diserang A di tempat lain. Itu hanya isu-isu menyesatkan, masing-masing dapat provokator," imbuhnya.

Siapa provokator? Slamet mengaku belum menemukan. Namun, dia menduga ulah provokator itu ingin mengacaukan kondisi Yogyakarta yang dinilai kondusif. "Ya kita masih telusuri," katanya.

Slamet mengaku ada beberapa tempat di Yogyakarta terjadi pengerusakan seperti di Saudagaran, Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Massa berkaos hitam merusak tiga mobil, yakni Pajero Sport AB 705 yang terdapat stiker logo Pemuda Pancasila, kemudian Toyota Alphard AB 81 UT, dan Nissan X-Trail B 2918 MF.

Kemudian pengrusakan di salah satu posko di wilayah Muja-Muju Umbulharjo, dan wilayah Brontokusuman, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Sementara di Jalan Bantul Km 5, Kweni, Bantul, DIY juga terjadi aksi pengerusakan.

Empat rumah untuk usaha, dua unit mobil bak terbuka, serta dua unit motor dirusak simpatisan massa pendukung capres usai kampanye di lapangan Pandowoharjo, Sewon, Bantul, DIY.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement