JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku institusi yang dipimpinnya sedang mengalami sebuah sisi yang paradoks dalam mengawal proses pemilihan presiden dan wakil presiden. Kendati demikian, seluruh jajaran TNI akan bersungguh-sungguh mengawal proses pemilu agar berjalan dengan aman, damai dan tentram.
"Saya tegaskan, sama sekali tidak menghendaki adanya sebuah situasi dimana TNI harus berhadapan dengan rakyatnya sendiri. Tetapi bagaimana mengawal jalannya demokrasi, TNI dalam sisi yang baik mengawal agar stabilitas itu tetap berjalan dengan baik namun harus dengan kehendak rakyat. Ini bagaikan sebuah sisi paradoks," kata Moeldoko dalam acara deklarasi damai di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Menurut Moeldoko, dalam pancasila ada istilah great harmony yang artinya harus dibangun sebuah harmoni yang besar.
"Saya ingin tegaskan sekali lagi, TNI pasti netral, tidak hanya itu, prajurit saya harus netral, tegas dan profesional. Dan itulah yang menjadikan Indonesia great harmony," kata Moeldoko.
(Muhammad Saifullah )