Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demonstran: Setop Rekapitulasi Suara!

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Senin, 21 Juli 2014 |15:42 WIB
Demonstran: Setop Rekapitulasi Suara!
Demonstran: Setop Rekapitulasi Suara! (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pendukung pasangan calon Prabowo-Hatta, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
 
Dalam tuntutannya, mereka meminta agar KPU menghentikan proses rekapitulasi suara karena adanya indikasi kecurangan pada 5.800 TPS di DKI Jakarta. Dan hal tersebut, sudah sesuai dengan rekomendasi Badan Pengawas Pemili (Bawaslu) agar dilakukan kroscek.
 
Selain Jakarta, Bawaslu juga merekomendasikan KPU untuk melakukan kroscek di enam wilayah Kabupaten-Kota di Jawa Timur untuk dilakukan pemungutan suara ulang.
 
Mantan Presiden BEM Universitas Trisakti Andre Rosiade mengatakan kedatangan masa ke KPU mewakili seluruh elemen baik pemuda, mahasiswa dan elemen lain. Hal itu untuk meminta KPU agar berlaku adil dan netral.
 
"Dari semua elemen masyarakat karena semua merasakan kecurangan yang sistematis dan masif, tapi KPU tidak merespon dari Bawaslu yang menyuruh KPU agar melakukan PSU di enam Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Dan 5.800 di DKI Jakarta," katanya di depan Kantor KPU, Jakarta, Senin (21/7/2014).
 
Sebenarnya KPU diberikan waktu hingga 8 Agustus untuk menunda pleno penetepan hasil Pemilihan Presiden. Namun, KPU bersikukuh akan melakukan penetapan Pilpres 22 Juli besok tanpa mempengaruhi rekomendasi Bawaslu.
 
"Di undang-undang masih ada satu ruang hingga 8 agustus. Kenapa tidak diberikan kesempatan dulu PSU oleh KPU. Kenapa KPU ngotot pleno besok? Karenanya kami menegaskan, setop rekapitulasi suara dan lakukan pemilihan ulang ditempat-tempat yang banyak kecurangan," kata Andre.
 
"Ini bukan masalah menang dan kalah, tetapi sebagai bukti penyelenggaran pemilu yang transparan, jujur, dan adil," tandasnya. Saat ini, para demonstran telah membubarkan diri. Lalu lintas yang sempat lumpuh, pun kembali normal.

(Susi Fatimah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement