JAKARTA- Wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan keluar dari partai Gerindra, bila Pilkada dilakukan melalui mekanisme DPRD. Ahok menyebut sikap yang ditunjukkan partai Gerindra yang mendukung Pilkada melalui DPRD sudah tidak sesuai lagi dengan pandangannya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo justru mempersilakan Ahok keluar dari partainya. “Keluar-keluar saja, tidak usah mengancam,” kata Edhy kepada Okezone, Rabu (10/9/2014).
Edhy mengungkapkan, sejak awal Gerindra juga tidak pernah memaksa Ahok untuk masuk ke Partai Gerindra. “Ketika masuk saja, kami tidak pernah memaksa, jadi kalau mundur silakan saja,” ujarnya. (klik: Ahok resmi keluar dari Gerindra)
Dikatakan Edhy, keputusan untuk mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD merupakan keputusan partai. “Itu sesuai dengan amanat Pancasila, sila keempat. Lagipula NU sebagai ormas terbesar juga sudah menyatakan bila pilkada langsung itu lebih banyak mudaratnya,” ujar pria kelahiran 24 Desember 1971 itu.
Bila Kepala Daerah dipilih oleh DPRD, kata Edhy, hal itu justru akan menghemat anggaran. "Pilkada langsung itu pemborosan," katanya.
(Stefanus Yugo Hindarto)