JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo curiga pengunduran Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah direncanakan sebelumnya. Terlebih keputusan itu keluar secara mendadak.
"Saya bilang ke Ahok, Rabu malam (sehari setelah pengunduran diri), saya dapat kesan bahwa Anda sudah rencanakan sudah lama," kata dia saat melakukan konfrensi pers di Hotel Intercontinental, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).
Hashim menduga, penolakan Ahok terhadap RUU Pilkada bukanlah menjadi alasan utama mantan Bupati Belitung Timur itu mengundurkan diri dari Gerindra.
"Dalam 18 jam, seorang cerdas, pinter, sarjana, wagub masa gagasan untuk keluar dan mengundurkan diri dalam 18 jam, menurut saya enggak masuk akal, tapi di Indonesia ini banyak yang aneh," sindirnya.
Hal lain yang membuat Hashim kesal adalah karena surat pengunduran diri tersebut tidak diserahkan langsung oleh Ahok yang seharusnya datang langsung menemui Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.
"Saya katakan (ke Ahok), seharusnya datang sendiri, hendaknya baik-baik ketemu Prabowo yang pilih Anda, dia yang dukung Anda, dia yang pasang badan untuk Anda masa Anda belum ketemu dengan dia? Dia diam waktu itu, setelah itu dia minta maaf," ungkap Hashim.
(Dede Suryana)