PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berencana untuk mengirim utusan khusunya ke Rusia. Namun, tidak diberitakan secara rinci kapan utusan ini akan berangkat ke Rusia.
Kantor Berita Korut (KCNA) memberitakan rencana dari Jong-Un ini. Meski demikian, tidak diberitahukan secara lengkap mengenai waktu keberangkatan dan siapa yang diutus.
Para analis memprediksi bahwa Choe Ryong-hae salah seorang pemimpin di Partai Komunis yang akan berangkat ke Rusia.
Sebagaimana diketahui, pada masa era Perang Dingin Rusia merupakan mitra utama dari Korut. Rusia selalu memberikan bantuan dan peralatan militer kepada Korut.
Seperti dilansir BBC, Jumat (14/11/2014), setelah era Perang Dingin, Korut lebih mendekatkan diri dengan China. Hal itu disebabkan meningkatnya aktivitas ekonomi serta peningkatan peran China di perpolitikan global.
Namun, akhir-akhir ini China mulai menjaga jarak dengan Korut. Hal ini disebabkan Korut melakukan uji coba nuklir dan terus melancarkan provokasi dengan Korsel sehingga menaikan ketegangan di Semenanjung Korea.
Para pengamat menilai langkah Korut untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia diakibatkan Korut saat ini sedang mengalami krisis di negaranya.
Korut masih dihadapi pada permasalahan ekonomi dan kelaparan sehingga butuh bantuan dari negara lain. Rusia adalah negara alternatif bagi Korut ketika hubungan dengan China sedang tidak harmonis.
(Muhammad Saifullah )