"Dalam menjalankan Hak Asasi Manusia, kolom agama itu justru penting, untuk itu harus ditonjolkan agama seseorang itu. Misal Islam kalau menikah ya di KUA, bukan di Gereja. Kolam agama sebagai identitas sesorang ini penting," imbuhnya.
Adanya wacana pengosongan agama, kata dia, Muhammadiyah akan menegur Mendagri. "Kita tidak marah-marah, kita ingin mengingatkan menteri dalam negeri. Wacana pengosongan kolom agama itu jangan direalisasikan," katanya.
Alasannya, kata dia, sudah sangat jelas, yakni identitas keagamaan seseorang itu harus ditampilkan, supaya tidak salah kaprah dalam kehidupan. "Misal itu nanti direalisasikan, masyarakat jangan tidak mengisi kolom agama, harus diisi agama karena itu identitas seseorang," katanya.
Yang perlu diwaspadai, kata dia, pengosongan kolom agama itu ditengarai akan menyuburkan paham-paham ateis (anti Tuhan) di negeri ini. Jika itu terjadi, Muhammadiyah tidak akan tinggal diam. "Sudah punya ideologi Pancasila, tak perlu meniru gaya-gaya orang yang tak mengenal Tuhan," katanya.
(Muhammad Saifullah )