YOGYAKARTA - Stasiun pemantauan multi parameter Gunung Merapi mengalami kerusakan akibat dirusak pendaki.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pun membatasi pendakian ke Gunung Merapi hanya sampai ke Pasar Bubrah.
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan, kerusakan stasiun multi parameter di Pasar Bubrah diketahui pada Jumat 28 November malam, saat tim dari BPPTKG melakukan pengecekan di lapangan.
“Kerusakan memang hanya pada bagian insfrastruktur,” kata Agus kepada wartawan, Sabtu (29/11/2014).
Kerusakan akibat salah seorang pendaki terjebak badai di Gunung Merapi. Dia kemudian mencoba masuk ke dalam stasiun yang memang tidak dijaga.
“Pengakuannya karena waktu di atas terjebak badai, terus melihat bangunan untuk berlindung mencoba masuk,” jelasnya.
Pelaku masuk ke stasiun dengan membobol pagar dan pintu stasiun pemantuan seluas 3x4 meter. Tidak hanya berlindung pendaki tersebut juga mengambil makanan yang sengaja disimpan di lokasi tersebut.
“Dia mengaku mahasiswa dari perguruan tinggi di Jawa Tengah, mengambil makanan,” ucapnya.
Meski demikian, pengerusakan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Atas kejadian tersebut, BPPTKG Yogyakarta tetap akan melakukan pemantauan. “Untuk perbaikan kita berkoordinasi dengan SAR dan biaya dari pendaki,” imbuhnya.
Disinggung pendaki yang akan naik ke Gunung Merapi, Agus menjelaskan BPPTKG Yogyakarta hanya merekomendasikan pendakian hanya sampai Pasar Bubrah yang berada di ketinggian sekira 2.600 meter dari permukaan laut. “Pendaki tidak boleh menginap,” tuturnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)