Penggembalanya tentu saja sangat ketakutan mendengarnya. Namun, keesokan harinya karena penasaran kemudian mendatangi kembali lokasi di mana dia mendengar suara tersebut.
"Ternyata di bagian yang tinggi itu ada pohon yang diyakini sebagai sumber suara yang dia dengar," jelas Heri.
Akhirnya berawal cerita tersebut, bagai jamur di musim penghujan, penemuan makam yang dianggap keramat ini pun menyebar luas. Dari mulut kemulut sampai saat ini lokasi Ki Ageng Balak menjadi salah satu tempat berziarah dan meminta berkah bagi orang yang mempercayainya.
"Makam ini mulai di buka sejak 1924. Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari salah satu peziarah yang dari awal sering lelaku di sini, mbah Untung yang usianya lebih dari 100 tahun," pungkasnya.
(Carolina Christina)