"Atas dasar informasi itu saya dan beberapa warga lainnya membersihkan makam tersebut, kemudian melihat ada deretan batu yang mengelilingi makam dan di tengahnya ada batu nisan yang bentuknya diduga memiliki hubungan dengan zaman Hindu Kerajaan Majapahit," ujarnya.
Menurut Malik, barisan batu nisan yang ditemukan di makam di Kecamatan Masbagik tersebut diduga punden berundak.
Punden berundak atau teras berundak adalah struktur tata ruang bangunan yang berupa teras atau trap berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras semakin tinggi posisinya. Struktur ini kerap ditemukan pada situs kepurbakalaan di Nusantara, sehingga dianggap sebagai salah satu ciri kebudayaan asli Tanah Air.
Guna membuktikan kebenaran bahwa temuan itu adalah makam putra mahkota Raja Selaparang, kata dia, perlu ada kajian ilmiah dari lembaga yang berwenang.
"Kalau memang pemerintah melihat temuan ini sebagai sesuatu yang penting dan memiliki nilai cagar budaya, kami persilakan untuk melakukan penelitian dan pemeliharaan, tapi untuk sekarang kami tetap melakukan pemeliharaan secara pribadi dulu," kata Malik yang juga seorang guru di SMPN 2 Masbagik, Kabupaten Lombok Timur.
(Carolina Christina)