"Tapi yang jelas segera ini kita kerjakan. Karena ini adalah ekonomi-ekonomi pedagang kecil yang tidak hanya menyangkut hanya Solo, tapi juga pedagang yang berasal dari Cirebon, Pekalongan, dan Jepara. Semua kabupaten ada yang mengambil produknya dari sini," papar Presiden Jokowi.
Namun, siapa yang mengira bila pasar beromzet miliaran rupiah ini dulunya adalah tempat pemberhentian kereta api saat masa penjajahan.
Pakar sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tunjung W Sutirto, mengatakan, sebelum menempati lokasi di samping Kraton Kasunanan, para pedagang kain ini berjualan di sebelah timur Pasar Legi.
Dari sisi sejarah perkembangan, Pasar Klewer memang tidak bisa dipisahkan dengan Kraton Solo. Pakubuwono X membangun Pasar Klewer sekira abad 18-19. Dari Sejarah Babad Sala, Pasar Klewer dulu bernama Pasar Slompretan.
Pakubuwono X membangun Pasar dekat dengan Masjid Agung Surakarta yang sudah lebih dahulu ada sejak zaman Paku Buwono II. Tujuannya, agar pedagang muslim bisa lebih dekat lokasinya ketika akan beribadah.
Lokasinya berada di pinggir di sekira pakretan (tempat parkir kereta kuda yang hendak ke Keraton). Bahkan, masih berdasarkan sejarah jalan di depan Pasar Klewer adalah jalan tertua yang dibangun masa Paku Buwono II.