MELBOURNE – Aksi terorisme terus mengancam di wilayah Australia. Perdana Menteri (PM) Tony Abbott meminta kepada petugas imigrasi untuk lebih ketat dalam mengecek paspor orang yang akan masuk ke Australia.
Sebagaimana diketahui, aksi penyanderaan sempat terjadi di sebuah kafe di Sydney pada Desember 2014. Insiden tersebut menewaskan sekira tiga orang.

PM Abbott terpaksa mengurangi kebebasan sejumlah orang untuk mengatasi berkembangnya ancaman dari kelompok militan ISIS.
"Sudah terlalu lama, kami telah memberikan kebebasan bagi orang-orang yang mungkin menjadi ancaman Australia,” kata PM Abbott seperti diberitakan The Telegraph, Senin (23/2/2015).
“Kami tidak akan mengorbankan kebebasan kita untuk membela mereka, tapi kami tidak akan membiarkan musuh-musuh kita memanfaatkan kesopanan kita ini,” sambungnya.
PM Abbott mengatakan undang-undang baru akan memperbaiki celah-celah yang masih terjadi di imigrasi dan kebijakan intelijen. Australia akan menindak keras para pendukung gerakan radikal.
(Hendra Mujiraharja)