Namun, lambat laun, kata dia, para tetangganya mulai bisa menerima kembali keluarga Sutinah. Meski merasa malu pada saat bertemu warga sekitar, dia tetap menjalani rutinitasnya secara normal.
"Sekarang sih sudah normal lagi, waktu awal-awal ada teror apa segala macam saya biarin saja. Cuma bisa berdoa," katanya.
Dia juga mengaku telah ikhlas dengan kematian sang anak secara tragis tersebut oleh ulah warga Pondok Aren. Sutinah mengaku tidak menyimpan rasa dendam maupun amarah dengan perlakuan sadis warga.
"Saya ikhlas, ridho, mungkin memang anak saya harus meninggal dunia dengan cara seperti itu. Saya enggak dendam, biar Allah yang balas saja," lirihnya.
(Rizka Diputra)