JAKARTA - Nadhira Fajriani Ramadhan (13) siswi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama al Jannah, Jakarta Timur, hilang sejak Sabtu, 7 Maret 2015, usai pulang les pendalaman materi Ujian Nasional di sekolahnya, sekira pukul 12.00 WIB.
Jauh sebelum Nadhira hilang, gadis belia tersebut mengaku telah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan oleh teman-teman di sekolahnya dan minta untuk keluar dari sekolah tersebut.
"Ada satu hal, dia minta pindah sekolah. Temannya bilang dia pernah di-bully oleh teman-temannya yang tidak suka dengannya," ungkap Ibunda dari Nadira, Yenny Mardiani, ketika jumpa media, Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2015).
Yenny memaparkan anak keduanya tersebut sempat diinjak, diludahi dan dijambak oleh teman-temannya. Parahnya, yang melakukan aksi kekerasan tersebut adalah teman perempuannya yang tidak suka dengannya, kemudian merekam video adegan bullying tersebut.
"Saya mendapatkan laporan itu dari temannya Nadira. Itu sebabnya dia mendesak saya untuk keluar dari sekolah tersebut," tambahnya.
Sayangnya pihak sekolah tidak mengetahui adanya aksi bullying siswa di dalam lingkungan belajar-mengajar. Yenny juga sempat melihat sendiri bahwa anaknya dibentak oleh sang guru di dalam kelas.
"Sekolah saya tanyakan guru-guru semua saya tanyakan tidak ada yang tahu. Teman-temannya yang melakukan bully juga tak berani berkata," ungkap Yenny.
Mendapat perlakuan sadis, Yenny meminta anaknya untuk berani melawan jika mendapatkan pelakuan kasar dengan temannya. Ketika sudah melawan, teman-temannya malah melakukan kekerasan secara membabi buta.
"Saya bilang lawan, pas melawan mereka, Nadira malah dikeroyok satu banding lima. Saya tanyakan sekolah dan bersangkutan tidak mengaku," tutupnya.
(Randy Wirayudha)