SOLO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, mengatakan bila kunjunganya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya sebatas tukar-menukar informasi.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Jimly melihat adanya kesungguhan dari pimpinan KPK untuk melakukan pembenahan di dalam internal KPK sendiri. Bahkan, Jimly melihat bila pimpinan KPK telah memiliki strategi untuk melakukan perbaikan di tubuh KPK.
"Tentu ini tidak mudah bagi Pak Ruki dan membutuhkan proses. Apalagi dia (Taufiqurrahman Ruki) sudah lama sekali meninggalkan KPK. Tapi dia, tidak bisa dipisahkan dari KPK," jelas Jimly usai seminar nasional bertema Peran Etika Dalam Penyelenggaraan Kekuasaan Negara Khususnya Bagi Aparat Penegak Hukum, di Fakultas Hukum, UNS Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2015).
"Apalagi sebagai pendiri dan ketua pertama, tentu dia tahu apa yang harus dilakukan. Belum lagi dia mantan seorang jenderal polisi. Sehingga sangat mudah sekali untuk kembali membangun komunikasi dengan pihak Kepolisian," imbuhnya.
Menurut Jimly, memang tidak bisa dipungkiri adanya keraguan publik terhadap sosok Ruki sebagai pimpinan KPK. Sebab, masuknya kembali Ruki ke dalam KPK, dianggap sebagai bentuk pelemahan institusi lembaga antirasuah.
Namun, dengan pengalaman serta jaringan yang dimiliki Ruki selama di institusi kepolisian, membawa angin segar bagi KPK.