Sejauh ini, ia mengaku telah mendapatkan aduan cukup banyak. Setidaknya ada 30 situs tersebut yang telah ditutup. Seperti video ISIS yang beredar beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Menteri Rudiantara mengatakan pihak Kemenkominfo juga akan melakukan beberapa hal untuk mempercepat pemblokiran situs radikalisme. Yakni menggunakan dua cara yakni dari sisi pemerintah dengan membentuk tim panel yang terdiri dari tokoh masyarakat seperti Din Syamsudin, Gus Sholah, serta Romo Benny, dan secara teknis.
"Saat ini pemblokiran hanya bisa dilakukan oleh ISP atau provider seluler. Ke depan pemerintah bisa memblokir secara langsung, tetapi tidak se-radikal China,"jelasnya.
(Randy Wirayudha)