Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kontroversi Cium Tangan Era SBY & Jokowi

Abu Sahma Pane , Jurnalis-Kamis, 02 April 2015 |05:30 WIB
Kontroversi Cium Tangan Era SBY & Jokowi
Presiden Jokowi saat mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. (dok.Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Aksi cium tangan di antara pejabat dan politikus, dinilai bukan sebagai sikap hormat layaknya anak pada orang tua. Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Bakir Ihsan justru menilainya sebagai sikap politis. Aksi cium tangan itu akhirnya menuai kontroversi.
 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai tokoh yang gemar mencium tangan penguasa di Partai Politik dan di Pemerintahan. Jelang Pemilihan 2014, ia sering mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Pada 2012 lalu, pria kelahiran Solo itu juga tertangkap kamera mencium tangan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.

Pada akhirnya, untuk mencegah kontroversi, Jokowi diminta berhenti mencium tangan pejabat atau politikus di depan publik.

Enam bulan setelah Jokowi menjabat Presiden, kontroversi cium tangan pejabat kembali muncul. Pekan ini, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, mencium tangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani di sela-sela Sidang Kabinet.

Pengamat Politik Bakir Ihsan menilai Aksi Yuddy itu politis. Sebab Puan berasal dari partai penguasa (PDIP) dan Yuddy dari partai pendukung penguasa, Partai Hanura.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement