JAKARTA - Menlu RI menyambut 110 WNI yang dievakuasi dari Yaman di bandara Soekarno-Hatta Minggu sore, 5 April. Sebanyak 110 WNI tersebut merupakan bagian pertama yang tiba di Indonesia dari 262 WNI yang berhasil dievakuasi dari Yaman ke Jizan Arab Saudi beberapa hari lalu. Sisanya akan di jemput oleh pesawat TNI AU di Jizan untuk diterbangkan ke wilayah Oman dan selanjutnya ke Indonesia dengan pesawat komersial.
Keadaan keamanan di Yaman, khususnya di bagian Barat Yaman sekitar Kota Aden dan Sanaa semakin memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas. Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi yang dilakukan dan mengharuskan Tim Evakuasi WNI Indonesia untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi. Tim evakuasi tetap berpengang pada prisinp melakukan evakuasi secara cepat, aman dan efisien.
Indonesia juga menyesalkan terjadinya kembali korban sipil dalam pertikaian di Yaman. Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga aisng.
Menlu RI meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman. Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman.
Pada Sabtu (4/4/15), Tim Percepatan Evakuasi WNI yang berangkat dari Jakarta Kamis lalu berhasil masuk ke kota Tareem melalui perbatasan Yaman-Oman.
Tim Percepatan Evakuasi WNI telah berkoordiansi dengan WNI yang ada di Tareem, Al Mukalla dan kota lainnya di daerah Hadhramaut untuk mempersiapkan proses evakuasi. Telah dibentuk Tim Relawan Percepatan Evakuasi yang di pimpin oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Hadhramaut. Tim terpadu evakuasi WNI juga telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk para tokoh ulama dan pimpinan universitas dan pesantren guna membantu meyakinkan WNI yang ada di daerah Hadhramaut agar bersedia di evakuasi.