WASHINGTON – Anggota Senat Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik mendesak Kongres AS diperbolehkan melakukan pemungutan suara mengenai kesepakatan nuklir yang dicapai AS dan negara Barat dengan Iran. Kongres AS juga mengisyaratkan akan menunggu perjanjian sementara untuk diselesaikan sebelum memberi penilaian.
“Presiden harus dapat menjual ini (kesepakatan nuklir Iran) kepada masyarakat AS, dan Kongres perlu dilibatkan,” kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Senator Bob Corker, seperti dikutip Reuters, Senin (6/4/2015).
Senator Corker mengatakan bahwa dirinya tidak melihat kesepakatan nuklir dengan Iran adalah hal yang buruk. Meski begitu, dia menyatakan kekhawatiran mengenai ketentuan-ketentuan inspeksi serta perbedaan pendapat antara Teheran dan Washington mengenai kesepakatan itu sendiri.
Kongres AS akan melakukan pemungutan suara pada 14 April untuk mengesahkan peraturan yang mengharuskan Presiden Barack Obama menyerahkan hasil keputusan kesepakatan nuklir Iran ke Kongres AS untuk ditinjau dan disetujui.
Peraturan itu juga akan melarang Presiden Obama mencabut sanksi Iran selama 60 hari peninjauan hasil kesepakatan nuklir oleh Kongres AS. Dalam periode tersebut, Kongres AS dapat menyetujui, menolak, atau tidak mengambil sikap mengenai hasil kesepakatan.
Kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara P5+1 berhasil dicapai di Lausanne pada Kamis 2 April 2015. Kesepakatan itu mengakhiri keregangan nuklir antara Iran dengan pihak Barat yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Hasil akhir kesepakatan tersebut direncanakan akan disepakati pada akhir Juni.
(Hendra Mujiraharja)