Kemudian, Andi Wijayanto dan Pratikno, sambung Ikhsan juga tidak memahami mengenai tata negara.
“Tak tepat bidangnya, di satu sisi misalnya, ada kalimat membatalkan Perpres dibatalkan dengan Perppu itu kan aneh. Sehingga enggak paham hukum tata negara. Andi Wijayanto memang latar belakangnya HI (Hubungan Internasional) atau militer. Ia seharusnya bisa rekrut tim lain yang lebih paham. Begitupun Pratikno. Enggak bisa asal tapi sesuai kebutuhan. Bisa jadi kena reshuffle. Supaya enggak main–main urusan kenegaraan, apakah kesalahan non administratif atau menurunkan kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Jika mau objektif, lanjutnya, nama Andrinof Chaniago dan Puan Maharani juga bisa kena reshuffle.
“Bang Andrinof kebanyakan jalan–jalannya, Puan juga bisa,” tandasnya.
(Arief Setyadi )