JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, punya cara tersendiri untuk menggambarkan situasi yang terjadi antara Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dengan Waketum Partai Golkar versi Munas Ancol, Yorrys Raweyai.
Baginya, "pertempuran" dua tokoh politik itu tak ubahnya seperti seekor buaya dengan Joko Tingkir, tokoh legendaris yang tak lain adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Pajang.
Saat itu, kata Agung, seekor buaya besar mengamuk hingga membuat penduduk takut dan pergi menjauh. Keadaan mencekam itu seketika lenyap ketika Joko Tingkir menantang Buaya dan menaklukkannya di sungai dengan merobek mulut buaya.
"Joko Tingkir dipuja penduduk tepian sungai dan keadaan pun kembali tenteram. Tommy ibarat Joko Tingkir yang menaklukkan buaya yang membuat penduduk tepian sungai alias Golkar merasa takut," tutur Agung kepada Okezone, di Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Aksi heroik putra mantan Presiden Soeharto itu telah menuai dukungan dari kader-kader yang pro ke Ical. Terlebih, Yorrys terlihat tak membalas tindakan Tommy tersebut.
"Saat ini tindakan Tommy yang menantang terbuka Yorris memang mendapat dukungan dari Golkar pro-Ical. Juga, tidak ada balasan keras dari Yorris atas tantangan Tommy," tegasnya.
Agung menyimpulkan bahwa dukungan yang diberikan oleh Keluarga Cendana adalah keuntungan tersendiri bagi Ical. "Ical itu beruntung karena didukung oleh Cendana. Legitimasi politik Ical semakin kuat," tuntasnya.
(Fahmi Firdaus )