CANBERRA – Seorang dosen di Swinburne University, Melbourne, Australia, melarang mahasiswa RI masuk ke perkuliahan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Australia di Canberra menyayangkan insiden pengusiran itu.
“Sangat kami sayangkan hal tidak pantas itu terjadi kepada mahasiswa Indonesia, yang lebih menyedihkan perlakuan tersebut dari seorang dosen yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan berpendapat,” ujar Juru Bicara KBRI Australia, Sade Bimantara, dalam pesan singkat kepada Okezone, Sabtu (2/5/2015).
Sebelumnya, Dr Julian Oldmeadow merupakan seorang dosen Psikologi di Swinburne University, kecewa dengan eksekusi mati terhada duo Gembong Narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang dilakukan Pemerintah Indonesia. Melalui sebuah tulisan, ia pun meminta mahasiswa asal Indonesia keluar dari ruang kelas ketika jam perkuliahan dimulai.
Sikap Dr Julian Oldmeadow ini segera menjadi bahan pembicaraan para mahasiswa. Mereka merasa tidak seharusnya seorang akademisi melakukan hal seperti itu di depan mahasiswanya, dan menganggap hal semacam itu merupakan perbuatan rasis.
“Walaupun dosen itu sudah meminta maaf, pihak Swinburne University harus mengambil tindakan untuk melindungi hak-hak pelajarnya dan memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” tegas Sade Bimantara.
Data dari KBRI Australia memperlihatkan lebih dari 17.000 pelajar asal Indonesia sedang menempuh pendidikan di Negeri Kangguru tersebut. Pihak KBRI menegaskan menjaga dan terus membangun kerja sama pendidikan adalah tujuan bersama antara Indonesia dengan Australia.
(Muhammad Saifullah )