RAQQA - Kelompok militan ISIS mengizinkan para pengantin jihad untuk melakukan serangan bunuh diri tanpa izin suami. Izin tersebut tercantum dalam surat nikah ISIS. Pengamat terorisme Inggris, Anthony Glee, menjelaskan, hal ini mengindikasikan kelompok teroris tersebut akan menerjunkan lebih banyak pejuang perempuan untuk bertempur.
Surat nikah ISIS ditulis dalam bahasa Arab dan ditandatangani oleh suami dan istri. Dalam dokumen pernikahan disebutkan penentu hidup dan mati dari kedua pasangan adalah pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi.
Seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (14/5/2015), salah satu syarat ISIS untuk istri berbunyi, "Jika Pangeran dari orang-orang percaya (Baghdadi) mengizinkan sang istri ikut dalam jihad maka sang suami tidak boleh melarangnya".
Glee menjelaskan, langkah ini merupakan cara ISIS untuk memaksa perempuan menjadi pasukan garis depan ISIS. Pasalnya, para pejuang ISIS sudah banyak terbunuh dalam perang berdarah di Irak dan Suriah.
Salah seorang pengantin jihad ISIS yang bernama Umm Farriss mengunggah foto dirinya diikat bom di pinggangnya. Perempuan yang tinggal di Raqqa, Suriah itu menggunggah foto tersebut di Twitter.
(Pamela Sarnia)