Dia mengajak wartawan untuk membantu menyisir dan menginformasikan anak-anak di seluruh pelosok negeri yang kurang mampu dan butuh bantuan pendidikan.
"Sehingga, mereka bisa mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Harapan kami, 20,3 juta anak dari keluarga kurang mampu tersebut bisa memanfaatkan dana ini,” ujarnya.
Khofifah mengatakan, masih ada waktu satu bulan untuk merealisasikan program kerjanya tersebut, yakni sebelum dimulai aktivitas sekolah pada Juli 2015. Artinya, bulan depan data-data yang masuk masih bisa diproses sebagai penerima KIP, sekaligus pencairan. "Insya Allah tidak akan hangus," tuturya.
Mensos mengatakan tidak mau pengalaman seperti tahun lalu terulang lagi. Saat itu, dari 11,5 juta anak-anak yang menjadi target penerima manfaat program KIP hanya 6,3 juta yang terserap. Menurutnya, hal tersebut akibat ada sekolah yang membatasi siswanya menerima kartu itu.
Tahun ini, Mensos berharap serapan penerima KIP bisa sesuai target, yakni 20,3 juta anak-anak yang berasal dari keluarga miskin. Sehingga, mereka bisa menikmati pendidikan tanpa terkendala biaya. (fal)
(Syukri Rahmatullah)